Jejak Kaki Manusia Purba Ditemukan di Kenya

Views

[WASHINGTON] Sejumlah pakar antropologi telah menemukan jejak kaki fosil purbakala yang terjadi pada 1,5 juta tahun silam di Kenya. Jejak kaki ini merupakan bukti tertua yang menyiratkan cara berjalan nenek moyang kita yang mirip dengan manusia sekarang. Jejak kaki ini ditemukan di di dua lapisan endapan tanah dekat Ileret, Kenya bagian utara.

AFP

Fosil jejak kaki manusia yang diperkirakan sudah berusia 1, 5 juta tahun lalu, ditemukan di Ileret, Kenya, Afrika.



Penemuan jejak kaki akan mengungkap lebih jauh bentuk anatomi kaki manusia. Tampaknya bentuk telapak kaki ini berasal dari homo ergaster atau spesies awal homo erectus yang memiliki tungkai kaki lebih panjang dan lengan tangan lebih pendek. Ini terkait dengan proporsi tubuh manusia modern. Bagi antropolog dari Universitas Bournemouth, Inggris, J Matthew Bennett, jejak kaki ini memberikan informasi tentang bentuk jaringan lunak dan struktur yang tidak selalu ada pada tulang-tulang purbakala yang telah memfosil.

Bennett memimpin penyusunan tulisan kajian ini di jurnal Science.

Jejak kaki itu didigitalisasi dan scanning untuk memperoleh bentuk dimensi yang pas sehingga bisa dibuat perbandingan dengan telapak manusia moderen dan jejak kaki purbakala. Saat ditemukan, di lapisan atas berisi tiga rangkaian jejak telapak kaki. Sedangkan di lapisan lainnya, dengan kedalaman lima meter terdapat jejak dua telapak dan sebuah lagi yang lebih kecil, yang diperkirakan jejak kaki seorang anak. Di semua spesimen yang ditemukan, bentuk jejak jempol paralel dengan jari-jari yang lain. Berbeda dengan kera, jempolnya agak jauh dengan jari-jari yang lain karena berguna untuk mencengkeram dahan pepohonan.

Jejak kaki di Ileret ini juga memperlihatkan lengkungan telapak kaki dan jari-jari pendek mirip manusia. Bentuk telapak ini menunjukkan keterkaitan dengan kemampuan untuk berjalan di atas dua kaki.

Beberapa fosil Homo ergaster dan Homo erectus yang berasal dari era yang sama dengan jejak Ileret ditemukan di Tanzania, Etiopia, Kenya dan Afrika Selatan. [AFP/Y-2]

(Suara Pembaruan, Jumat, 27 Februari 2009)